Berlayar di Tengah Konflik Iran dan Israel

Serangan rudal yang dilancarkan oleh Iran menuju Israel telah menjadi ancaman geo-ekonomi baru yang patut diperhatikan oleh dunia. Hal ini diprediksi akan menyebabkan ketidakstabilan dan kerapuhan baru dalam tatanan global.

Tantangan Geo-Ekonomi Global

• Perubahan dalam Perekonomian Dunia: Dunia saat ini muncul dari fase pemanasan (heating phase) dan menuju fase penuh gejolak (incandescence phase), di mana sulit untuk mencapai keseimbangan baru. Multi-polarisme global semakin terlihat, sebagian disebabkan oleh praktik double standard yang dilakukan terutama oleh negara-negara Barat.

• Kenaikan Penjualan Senjata: Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam penjualan senjata dan peralatan militer oleh AS, Jerman, dan Prancis, terutama di tengah konflik Ukraina-Rusia.

Posisi Indonesia dan Isu Spill-Over

• Pemetaan dan Pemahaman: Meskipun Indonesia belum memiliki kemampuan dalam industri pertahanan, penting untuk melakukan pemetaan yang komprehensif terkait peluang dampak dari konflik geopolitik yang dapat merambat ke dalam negeri.

• Ketergantungan Terhadap Energi dan Pangan: Indonesia menyadari ketergantungan pada pasokan energi dan pangan dari negara lain, yang juga berperan dalam pertahanan dan keamanan nasional.

• Ancaman Krisis Irregular Warfare: Negara-negara Barat diduga mempertahankan krisis berupa peperangan tak lazim (irregular warfare) untuk mengontrol populasi dan institusi di berbagai negara, termasuk melalui konflik yang disulut di berbagai wilayah.

Peran Barat dan Strategi Geopolitik

• Pola Konflik Buatan: Konflik yang dipicu oleh AS di berbagai wilayah seperti Taiwan, Hong Kong, Ukraina, serta konflik proksi di Papua, terlihat sebagai upaya untuk memperpanjang keseimbangan krisis global.

• Testing the Waters: Langkah-langkah AS dan Australia yang mulai masuk ke dalam konflik Laut China Selatan, namun presidensi Indonesia di ASEAN dinilai dapat menghambat upaya tersebut.

• Peran OKI dan Vatikan: Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan bahkan Vatikan harus bijak dalam menyikapi konflik, mengantisipasi kemungkinan skenario konflik holistik berbasis isu agama dan kesehatan.

Rekomendasi untuk Indonesia

• Diplomasi dan Kerja Sama: Indonesia diharapkan tetap mempertahankan keseimbangan, menjalin hubungan dengan berbagai pihak termasuk China, dan aktif dalam inisiatif seperti Belt Road Initiative.

• Pelajaran dari Konflik Iran-Israel: Menghindari terlibat langsung dalam konflik kawasan Timur Tengah, sambil tetap memperkuat pertahanan dan kemandirian dalam pasokan energi seperti cadangan minyak.

• Autokoreksi dan Pembenahan Internal: Menjalankan autokoreksi dalam persiapan alutsista dan melakukan pembenahan dalam negeri sebelum terlibat dalam politik internasional yang bebas aktif.

• Peta Baru Geopolitik: Pemerintahan Indonesia harus memiliki paradigma baru terkait geo-ekonomi global, menghindari jebakan krisis yang dirancang oleh negara-negara Barat, sambil tetap mengawal isu kemerdekaan Palestina.

Dengan navigasi yang cermat, terutama dalam bidang ekonomi dan keamanan, Indonesia diharapkan mampu menghadapi dinamika kompleks dalam geopolitik global tanpa terperangkap dalam agenda konflik yang dirancang dari luar.